Showing posts with label motivasi. Show all posts
Showing posts with label motivasi. Show all posts

Saturday, February 19, 2011

Sebuah Muhasabah

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
Bahwa mobilku hanya titipan Nya, bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya

Tetapi, mengapa aku tidak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh
Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.

Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
"aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku" dan
menolak keputusan Nya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah...

"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

WS Rendra

Selengkapnya...

Friday, February 18, 2011

Formulasi Einstein

Beberapa tahu lalu, seorang sahabat mengingatkan saya mengenai pentingnya energi untuk meraih visi. “Impian-impian besar memerlukan energi besar”, begitu sahabat saya mengatakan. Banyak orang berhenti ditengah jalan hanya karena kehilangan daya tahan ditengah banyaknya rintangan. Karena memang impian besar akan selalu ditemani oleh besarnya tantangan.

Bagi yang belajar Fisika, tentu sangat familiar dengan formula energi yang dirumuskan Einstein. Energi menurutnya adalah fungsi dari massa (bobot) dikalikan kuadrat dari kecepatannya (E=MC2). Jadi kalau kita ingin meningkatkan energi, menurut teori ini, kita bisa melakukannya dengan meningkatkan bobot, kecepatan atau kedua-duanya.

Bobot manusia tidak terletak pada besar kecilnya fisik yang dimiliki, melainkan pada seberapa beriman dan berilmu dia. Alquran mengatakan bahwa Allah meninggikan orang beriman dan berilmu beberapa derajat (QS. Mujadalah:11). Mengenai kecepatan, hal ini terletak dari kesegeraan manusia dalam melakukan berbagai kebaikan. Allah mengatakan “Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,”(QS. Al Insyirah:7). Allah tidak mengatakan “setelah selesai suatu urusan maka istirahatlah”, justru kita diminta bersegera menyelesaikan urusan lain, meminjam istilah JK “lebih cepat, lebih baik”.

Jika kita implementasikan formula Einstein, maka Energi adalah fungsi dari Keimanan, Keilmuan dan Kesegeraan. Semakin tinggi keimanan, keilmuan dan kesegeraan akan semakin besar energi yang ditimbulkan. Sehingga kita dapat mengatakan kombinasi variabel keimanan, keilmuan dan kesegeraan dalam melaksanakan berbagai agenda merupakan sumber energi bagi manusia yang ingin meraih impian. Semakin besar impian yang ingin diwujudkan, maka semakin besar varibel-variabel ini harus ditingkatkan.

Alquran dalam surat Al Baqarah 246-251 menceritakan kisah menarik yang menjelaskan betapa energi manusia ternyata tidak tergantung pada banyaknya logistik yang dikonsumsi, melainkan seberapa tinggi keyakinan dan ketaatannya pada perintah Allah. Kisah ini dimulai saat Musa telah meninggal dan Bani Israil menjadi bangsa yang lemah lagi terancam.

Sebelum kemunculan Nabi Daud ada kekosongan kenabian selama beberapa ratus tahun. Saat itu hanya ada beberapa Nabi lokal diantaranya bernama Syamwil. Bani Israil meminta Syamwil menunjuk seorang pemimpin guna menghadapi Jalut yang berusaha memperluas daerah jajahannya. Kemudian diberitahu bahwa Allah SWT telah mengutus Thalut sebagai pemimpin. Bani Israil menolak karena Thalut dianggap orang miskin. Namun Syamwil mengatakan Thalut mempunyai kelebihan Ilmu dan fisik, akhirnya mereka menerima Thalut sebagai pemimpin.

Setelah diangkat sebagai pemimpin Thalut melakukan perjalanan bersama pasukannya menuju Jalut. Thalut, yang mengetahui dari ilmunya, menyampaikan bahwa mereka akan menemui sungai, dan Tuhan akan menguji mereka dengan sungai tersebut. Setelah perjalanan jauh yang melelahkan, tibalah mereka di sungai yang membatasi tentara Thalut dan Jalut. Thalut berkata bahwa mereka yang akan berperang tidak boleh minum air sungai itu, kalau pun minum hanya boleh satu cakupan tangan.

Mendengar perintah Thalut, terpisahlah tentara Thalut menjadi dua golongan. Mereka yang taat dan tidak minum atau hanya minum seteguk, dan mereka yang cuek dan minum sepuasnya. Mereka berfikir sungguh tak masuk akal tentara yang kelelahan setelah berjalan jauh malah tidak boleh minum padahal sebentar lagi akan berperang dengan musuh yang menakutkan.

Ternyata apa yang terjadi?

Setelah minum, golongan yang ingkar dan minum sepuasnya, tiba-tiba diliputi kecemasan dan ketakutan, gentar hati mereka dan bergetarlah lutut mereka. Sementara golongan yang taat dan beriman terhadap apa yang disampaikan Thalut ternyata bersemangat dan memiliki kekuatan menghadapi musuh. Mereka yang telah minum banyak berkata,“Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Sementara mereka yang taat menjawab, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Thalut dan pasukannya yang beriman lalu menyeberangi sungai untuk menyambut tentara Jalut. Pertempuran dengan jumlah tentara yang tidak seimbang itu akhirnya dimenangkan pasukan kecil Thalut, dimana Daud yang masih belia berhasil membunuh Jalut yang perkasa.

Kisah Thalut meyakinkan kita bahwa ternyata energi tidak tergantung pada banyaknya logistik, melainkan justru pada seberapa dekat kita dengan Allah, seberapa berilmu kita, dan seberapa cepat kita dalam melaksanakan perintahNya. AlQuran menceritakan dengan jelas bagaimana pasukan Thalut yang minum lebih sedikit dan Daud yang masih belia mampu mengalahkan Jalut yang sangat perkasa.

Kepatuhan Thalut dan Daud pada semua perintah Allah, kesabaran mereka mengendalikan diri dari godaan materi, memberikan mereka energi yang tak tertandingi. Dengan energi yang mereka miliki, mereka tidak hanya mampu meraih impian mereka, melainkan juga menuntaskan impian bangsanya untuk memenangkan pertarungan dan melindungi bangsanya dari penjajahan Jhalut.

Semoga kita mampu melipatgandakan energi yang kita miliki dengan kombinasi ilmu, iman dan kesegeraan, sehingga kita mampu meraih semua impian besar kita. Amin.

Message from Lebah Cerdas
Selengkapnya...

Thursday, February 17, 2011

Belajar dari Alphabet

A : Accept
Terimalah diri anda sebagaimana adanya.
B : Believe
Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
C : Care
Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
D : Direct
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.
E : Earn
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.

F : Face
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.
G : Go
Berangkatlah dari kebenaran.
H : Homework
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.
I : Ignore
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.
J : Jealously
Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.
K : Keep
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.
L : Learn
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
M : Mind
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.
N : Never
Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.
O
: Observe
Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.
P : Patience
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.
Q : Question
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.
R : Respect
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.
S : Self confidence, self esteem, self respect
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.
T : Take
Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.
U : Understand
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.
V : Value
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.
W : Work
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.
X : X'tra
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.
Y : You
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.
Z : Zero
Usaha nol membawa hasil nol pula.

Selengkapnya...

Wednesday, February 16, 2011

Ibu...ohh Ibu...

Aku lahir dari perut ibu..
(bukan kata org...memang BENARKAN !!!.... ..)

Bila dahaga, yang susukan aku.....ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku....ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. .ibu
Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut....ibu
Bila bangun tidur, aku cari....ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ....ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati....ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah....ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....ibu

Bila nakal, yang memarahi aku....ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma....ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....ibu
Bila takut, yang menenangkan aku....ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....ibu


Aku selalu teringatkan ...ibu
Bila sedih, aku mesti telepon.....ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.... .ibu
Bila marah.. aku suka meluahkannya pada..ibu
Bila takut, aku selalu panggil... "ibuuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah....ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga....ibu
Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku....ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau.... ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. ..ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu member bekal......ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku....ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku...ibu
Yang selalu memuji aku....ibu
Yang selalu menasihati aku....ibu
Bila ingin menikah..Orang pertama aku datangi dan minta persetujuan.
....ibu

Aku ada pasangan hidup sendiri....
Bila senang, aku cari....pasanganku
Bila sedih, aku cari....ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....ibu
Bila bahagia, aku peluk erat.....pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat.....ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu
Bila sambut valentine.. Aku beri hadiah pada pasanganku
Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari ibu"
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu.. ibu ingat aku
Setiap saat... aku akan telepon pasanganku
Entah kapan... aku ingin telepon ibu
Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu

Renungkan:
"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja.... masih ingatkah kau
pada ibu?
tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah".

Berderai air mata jika kita mendengarnya. .......
Tapi kalau ibu sudah tiada....... ..
IBUUUU...RINDU IBU.... RINDU SEKALI....
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya...... .
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan akhir sekali berapa banyak yang mendoakan ibu nya ......

Selengkapnya...

Tuesday, February 15, 2011

cinta dan perkawinan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.

Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.

Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.

Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.

Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia - sialah waktumu dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

Selengkapnya...

Sunday, January 16, 2011

Memulai Bisnis Online

blog aguscahyo

Memulai bisnis online itu sangat mudah, semudah membalikan telapak tangan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak mulai melakukan bisnis online.
Banyak sekali orang yang ingin meraih kesuksesan di bisnis online, banyak sekali orang yang melakukan serching di google atau yahoo dengan keyword bisnis online. Mereka coba mencari tahu apa sebenarnya yang harus dilakukan untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis online sehingga bisa menghasilkan income seperti yang diharapkan.
Saya yakin anda sering melihat banyak kesaksian-kesaksian yang diberikan orang-orang yang telah sukses mendapatkan income di internet. Setelah itu akan timbul pertanyaan bermacam-macam tergantung dari pada orang menyikapinya, ada orang yang mencibir dengan perkataan didalam hatinya "...benarkah penghasilan ini atau hanya tipu-tipu" atau ".... ah ini bohongan.." dan banyak lagi cibiran negatif dan bernada sumbang. Tapi ada juga yang menyikapinya positif ".... bila orang lain bisa kenapa saya tidak..." atau ".. saya harus seperti dia..." Beragam komentar diberikan oleh orang-orang, namun satu hal saja bila anda seorang pebisnis online jadi semua itu sebagai pengalaman terbaik untuk lebih baik.

Ada beberapa point yang saya bisa saya sampaikan di artikel sekarang ini:
  • Pengalaman adalah hal yang sangat berharga

  • Kita tidak boleh menyerah terhadap apapun

  • Sukses itu berasal dari Keberanian

  • Tidak perlu takut apalagi ragu untuk memulai bisnis internet

  • Perbanyak Belajar dan tekun untuk mendalami internet

  • Jangan pedulikan cibiran orang

  • Yakin anda bisa sukses

  • Maju terus pantang mundur


  • Bagi orang awam memang sangat sulit untuk memulai sebuah bisnis online apalagi menjadi pemilik bisnis tersebut.
    Untuk mewujudkan anda menjadi seorang business owner di internet tentu saja banyak sekali yang harus dipersiapkan. Sekurang-kurangnya ada 7 langkah yang harus ditempuh supaya bisnis anda bisa online. Tentu saja dengan modal dan pengetahuan yang tidak sedikit.
    Untuk bisa mewujudkan hal itu tentu saja ada harga yang harus dibayar tapi tentu saja nominalnya tidak sebesar dengan harga ketika anda membuatnya sendiri.

    Wajar kan?

    Selain ada harga yang harus dibayar, ada lagi syarat yang harus anda tempuh untuk mewujudkan keinginan anda memiliki bisnis online ini. Persyaratan itu mudah diucapkan tetapi susah sekali dilaksanakan.

    Syarat itu adalah KEBERANIAN. Syarat itu yang akan membuat anda menjadi lebih tahu. Dengan kata lain bila anda sudah BERANI bermimpi untuk mencapai cita-cita berarti anda harus BERANI MELANGKAH, anda harus BERANI MEMULAI sesuatu yang belum/sama sekali anda lakukan. Bila sudah demikian anda sudah TIDAK TAKUT lagi gagal, TIDAK TAKUT rugi, TIDAK TAKUT melangkah, dan yang paling penting anda sudah BERANI SUKSES.

    Bila rasa BERANI dan TAKUT itu sudah ada pada diri anda yang harus anda lakukan hari ini, jam ini, menit ini, detik ini dan saat ini hanya satu. Yaitu TACTION.

    ACTION untuk memulai sekarang dan tidak menunda waktu lagi. Satu detik saja menunda waktu, berarti anda sudah menunda KESUKSESAN.

    Lakukan hari ini bila anda berani. Ayo menjadi Kaya Dari Bisnis Online. Satu pertanyaan penting.... Sudahkan Anda ACTION? Bila belum, Kapankah Anda ACTION? Jawabnya anda harus ACTION hari ini juga!

    Good Luck

    Selengkapnya...

    Sunday, December 12, 2010

    Berawal Dari Mimpi

    Kenyataan hari ini adalah impian hari kemarin
    (Imam Asy Syahid Hasan Al Banna)



    Sahabatku…
    Jika engkau mau membaca sejarah biografi tokoh-tokoh ternama. Maka engkau akan temukan bahwa apa yang telah mereka ciptakan berawal dari mimpi.

    Ketika aku mencari nama orang yang bisa mengenali dan menghidupkan impiannya, saya berpikir tentang visioner dan pioner mobil Henry Ford. Dia menyatakan, “Semua rahasia hidup yang berhasil adalah menemukan apa yang ditentukan nasib pada kita, dan kemudian melakukannya.”

    Orang-orang lainnya berani bermimpi dan mereka sukses. Beethoven menyadarkan dunia akan kemampuan hebatnya dalam musik ketika dia membuat sejumlah simfoni, dan ini terjadi setelah dia kehilangan pendengarannya. Charles Dickens dulunya bermimpi untuk menjadi seorang penulis dan akhirnya dia menjadi novelis yang bukunya paling banyak dibaca orang di Inggris pada zaman Victoria - meskipun dia dilahirkan di keluarga miskin.
    Thomas Edison melamunkan sebuah lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik, memulai dari tempat ia berdiri untuk mengubah impiannya menjadi tindakan. Dan walaupun dia menemui lebih dari sepuluh ribu kegagalan, dia tetap memegang teguh impiannya sampai dia menjadikannya sebuah kenyataan fisik. Pemimpi praktis pantang menyerah!

    Wright bersaudara memimpikan sebuah mesin yang bisa terbang di udara. Sekarang setiap orang bisa melihat bukti di seluruh dunia bahwa impian mereka menjadi kenyataan.

    Marconi memimpikan satu sistem untuk mengendalikan kekuatan ether yang tidak kelihatan. Bukti bahwa impiannya tidak sia-sia bisa ditemukan pada setiap pesawat radio dan televisi di seluruh dunia. Mungkin Anda tertarik untuk mengetahui bahwa “teman-teman” Marconi menyuruh agar dia di kurung dan di periksa di sebuah rumah sakit jiwa ketika ia mengumumkan bahwa dia telah menemukan prinsip yang bisa digunakan untuk mengirim berita melalui udara tanpa bantuan kabel atau sarana fisik komunikasi langsung lainnya.

    Menurut Jhon C. Maxwell sebuah impian bisa melakukan banyak hal kepada kita:
    Pertama, impian menunjukkan arah kepada kita. Ia bisa berperan sebagai kompas, memberitahu kita arah mana yang harus ditempuh. Hingga kita mengenali arah yang benar itu, kita tidak akan pernah mengetahui apakah langkah kita benar-benar merupakan kemajuan. Langkah kita mungkin membawa kita ke belakang dan bukan ke depan. Jika engkau bergerak ke sembarang arah selain menuju impianmu, engkau akan kehilangan kesempatan-kesempatan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

    Kedua, impian meningkatkan kekuatan kita. Tanpa impian, kita mungkin harus berjuang keras untuk melihat kekuatan yang ada dalam diri kita karena kita tidak bisa melihat situasi di luar keadaan kita saat ini. Akan tetapi dengan impian, kita mulai memandang diri kita dalam cahaya baru, karena mempunyai kekuatan yang lebih besar dan mampu merentangkan dan berkembang untuk mencapainya. Setiap kesempatan yang kita temui, setiap sumber yang kita dapatkan, setiap talenta yang kita kembangkan, menjadi bagian kekuatan kita untuk tumbuh ke arah impian itu. Semakin besar impian, semakin besar pula kekuatannya.

    Ketiga, impian membantu kita menentukan prioritas. Impian memberi kita harapan untuk masa depan, dan ia juga memberi kita kekuasaan di saat ini. Impian membuat kita memprioritaskan segala sesuatu yang kita lakukan. Seseorang yang memiliki impian mengetahui apa yang akan atau harus dikorbankannya agar bisa maju. Dia mampu mengukur segala sesuatu yang dikerjakannya apakah membantu atau menghambat impian itu, memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang membawanya lebih dekat pada impian itu dan memberi sedikit perhatian pada hal-hal sebaliknya.

    Keempat, impian menambah nilai pada pekerjaan kita. impian menempatkan segala yang kita lakukan ke dalam perspektif. Bahkan tugas-tugas yang tidak menyenangkan menambah nilai saat kita mengetahui hal itu memberi kontribusi pada pemenuhan impian. Setiap aktivitas menjadi bagian penting di dalam gambar yang lebih besar itu.

    Kelima, impian meramal masa depan kita. ketika kita mempunyai impian, kita bukan hanya penonton yang duduk di belakang dan mengharapkan segala sesuatu berubah membaik. Kita harus aktif ikut serta dalam membentuk tujuan dan arti hidup kita. Angin perubahan tidak begitu saja meniup ke sini dan ke sana. Impian kita, ketika dilanjutkan, mungkin sekali merupakan peramal masa depan kita.

    Sahabatku…
    Ada perbedaan antara mengangankan suatu benda dan siap menerimanya. Tidak ada seorang pun siap untuk sesuatu sampai dia yakin akan memperolehnya. Keadaan pikiran harus penuh keyakinan bukan hanya berharap atau mengangankan. Keadaan pikiran yang terbuka sangat penting untuk keyakinan. Pikiran yang tertutup tidak mengilhamkan keyakinan keberanian, atau kepercayaan.
    Selengkapnya...